Online Banking dilihat dari perspektif manajemen strategik

Banking

Tahukan kamu Online Banking itu?

Perkembangan online banking akhir-akhir ini cukup signifikan. Kamu perlu tahu apa sebenarnya online banking tersebut. Jika dihubungkan dengan manajemen strategik langkah-langkah apa yang telah perbankan digital tersebut lakukan sehingga telah mengalami perkembangan yang demikian menggembirakan.

1. Pegertian dan Fungsi

Banyak ahli ekonomi yang mengatakan sekarang ini adalah era disrupsi dimana terjadi transformasi yang begitu cepat dari model konvensional menjadi model digital. Tak bisa dibayangkan sebelumnya bahwa era ini menggerus hampir semua lini kehidupan manusia. Nampak sekali perubahan ini terjadi pada bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis, sosial budaya dan hankam (pertahanan dan keamanan). Dahulu orang harus berbondong-bondong untuk sekedar mengantri di sebuah loket pembayaran. Model antrian yang panjang ini memberi peluang model calo. Sehingga digitalisasi ini membuat alur yang panjang dan melelahkan menjadi lebih pendek.

Dunia perbankan juga mengalami hal yang sama. Disrupsi pada bidang ini mengakibatkan perubahan perilaku dari konsumen sehingga pihak perbankan suka tidak suka mau tidak mau harus berubah dan mengikuti customers oriented. Beberapa bank terutama bank berskala nasional beramai-ramai berinovasi dalam pelayanan. Mereka memberikan pelayanan digital mulai dari membuka rekening baru, mengganti kartu ATM, transfer antar bank dan beda bank, dan konsumsi yang lainnya. Perbankan sangat menyadari bahwa perilaku konsumen adalah peluang. Mereka tidak hanya menabung atau kredit, tetapi mereka juga menggunakan cara digital ini sebagai life style untuk keperluan yang beragam mulai dari membayar tagihan bulanan, beli pulsa, bayar listrik, PDAM, bayar kartu tol, pembelian dan bisnis di e-commerce dan sebagainya.

Bank digital sendiri secara badan hukum (BHI) menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha melalui saluran elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat atau menggunakan kantor fisi terbatas. Bank digital dapat berupa banak lama yang bertransformasi atau bank baru ke sistem digital (Nur, S.A., 2022). Lalu bagaimana pemahaman masyarakat sendiri terhadap maraknya bank digital tersebut? Apakah mereka mengenal bank-bank digital atau dibenak mereka bank konvensional yang sudah ada saja yang mereka kenal? Menurut Nur, S.A., (2022) tidak banyak bank yang dikenal di Indonesia antara lain Jenius 64,2%, Bank Jago 38,4%, Digibank 30,9%, Neo Bank 27,5%, LINE Bank 23,5%, PermataME 17,6%, TMRW 12,3%, SeaBank 8,2%, Blu 7,4%, dan Motion 6,7%.

Dari penyebutan nama-nama bank yang dikenal masyarakat tersebut ternyata masih ada bank lama yang bertransformasi ke digital seperti PermataME dahulu Permata Bank. Lalu ada Digibank merupakan kepemilikan dari DBS bank. Kemudian Blu yang kepemilikannya adala BCA sedangkan Motion merupakan bagian dari MNC Group. Setelah melihat perkembangan Bank Digital tersebut kemudian muncul sebuah pertanyaan umum. Bagaimana Trend Bank digital tahun 2023? Untuk menjawab pertanyaan ini saya akan menyuguhkansebuah ilustrasi grafik berikut ini:

Dari april 2022 sampai dengan Maret 2023 mengalami trend penurunan atau grafik menurun.

Akses masyarakat ke bank digital dapat dilihat sebarannya dari provinsi yang ada di Indonesia. Paling banyak akses masyarakat pada bank digital ada pada provinsi Jawa Tengah meningkat 100%, disusul DKI Jakarta meningkat 82%, Banten meningkat 62%, Kepulauan Riau 61%, dan Bali 59%. Dari data ini dapat dipahami bahwa Propinsi Jawa Tengah memiliki kawasan paling luas sehingga wajar bila penggunaanya meningkat. Sedangkan DKI Jakarta yang merupakan kawasan padat penduduk wajar mengalami peningkatan. Demikian pula Bali sebagai kawasan wisata internasional. Kemungkinan Banten meningkat karena kegiatan masyarakat bersinggungan dengan DKI Jakarta. Kepulauan Riau diduga meningkat karena berdekatan dengan Kawasan Batam dan negara tetangga Singapura dan Malaysia.

 


Dari kemunculan pengguna yang tersebar di provinsi Indonesia, dapat dilihat topik-topik yang banyak dicari masyarakat pada kurun waktu 17 April 2022 sampai dengan 19 Maret 2023. Beberapa topik yang menonjol adalah Bank BSI KC Sigli meningkat 450%,  topic e-goverment meningkat 120%, PT Bank Syariah meningkat 120%, BSI Mobile meningkat 100%, Bank Syariah Indonesia 80%. Dari pencarian topic tersebut banyak masyarakat yang bertanya pada mesin pencari sehingga mesin pencari memberikan jawaban melalui kueri database. Apa saja yang ditanyakan oleh masyarakat?

1.1. Topik Queri

1. Cara mengisi ovo via bank BCA

2. Cara bayar Traveloka via BCA

3. Fake mobile banking

4. Ie04 electronic Banking

5. Bsinet banking

Dari trend pertanyaan yang diajukan masyarakat melaui database yang terdapat di mesin pencari internet, maka produk perbankan ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan social life yakni mengisi OVO, bayar Traveloka dan BCA mejadi bank rujukan akses. Sedangkan topic yang sering didiskusikan adalah Bank BSI, BSI mobile, Bank Syariah Indonesia. Ketiga topik utama yang paling sering didiskusikan ini menyangkut permasalahan Perbankan Syariah Indonesia. Jadi pada hakekatnya masyarakat sudah mulai menggemari produk atau istilah Perbankan syariah. Dari data tersebut bisa dilihat jelas bahwa bank BCA Syariah masuk dalam kategori produk yang digemari juga. Bahkan Penggunaannya menjadi paling sering digunakan. Kemudian muncul pertanyaan baru. Apakah benar BCA syariah begitu sering didiskusikan untuk dipakai dan apa penyebabnya?  Untuk menjawab pertanyaan ini maka kita lihat data berikut ini:

 


Ketika penulis telusuri, maka diskusi tentang BCA / BCA Syariah mengalami peningkatan dari 17 April 2022 sampai dengan 19 Maret 2023.  Peningkatan ini terjadi di beberapa propinsi seperi Aceh 100%, DKI Jakarta 38%, Banten 27%, Jawa Barat 26%. Dari sini nampak bahwa strategik manajemen yang dilakukan BCA Syariah Khususnya telah tepat pada sasarannya yakni Aceh. Di propinsi ini agama mayoritas adalah Islam (Wikipedia.id). Menurut Budi, V.K. (2021) Provinsi Aceh memiliki prosentase penduduk muslim terbesar nasional pada bulan Juni 2021. Sedangkan di Pulau Jawa prosentase penduduk muslim terbesar ada di Jawa Barat 97, 29%, Jawa Tengah 97,26%, dan Jawa Timur 97,21%.

 


Gambar . Prosentase Pemeluk Agama Islam di Indonesia (Sumber: Dukcapil Kemendagri)

 

2. Pembahasan

Fenomena Trend Pasar Bank Digital di Indonesia sangat menarik dicermati. Dari temuan di atas maka gambaran manajemen strategik yang telah dilakukan oleh perbankan syariah di Indonesia yakni melakukan penetrasi besar-besaran pada provinsi dengan prosentasi pemeluk agama Islam mayoritas yakni Aceh. BCA  sukses melakukan manajemen strategik di provinsi tersebut. Disusul propinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Tiga propinsi ini mengindikasikan dalam sistem pencarian topik, masyarakat di sana dapat menerima produk perbankan syariah. Untuk propinsi Banten dan Jawa Barat sudah terkenal keislamannya. Untuk Propinsi DKI Jakarta karena heterogenya tinggi perlu kajian lebih dalam tentang pemakai produk perbankan syariah. Untuk provinsi dengan mayoritas pemeluk Islam belum tergarap yakni provinsi Jawa Timur, Gorontalo, Benkulu, Sumetara Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Dari temuan yang ada, menyatakan bahwa related topic dan query yang dicari masyarakat di Indonesia dari BCA yakni BCA Mobile software dan BCA Development Program. Manajemen Strategik BCA yakni mengutamakan kecanggihan dan kemudahan pemakaian BCA Mobile sehingga digemari masyarakat. Selain itu BCA terus aktif berinovatif dengan mengadakan BCA Development Program melalui produk Blu. Poin itulah yang membuat manajemen strategik BCA berjalan efektif dan efisien dan memenangkan hati konsumen.

 

3. Kesimpulan

Dari temuan dan pembahasan yang sudah disebutkan oleh penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa  online banking dilihat dari perspektif manajemen strategik adalah dengan mengutamakan kualias layanan online yakni produk digital yang mumpuni dan inovatif. Akhir-akhir ini masyarakat juga menggemari produk syariah, oleh karena itu perlu mengikuti peluang pasar yang ada. Untuk memasarkan produk syariah, sangat jelas bahwa mayoritas penduduk pemeluk Islam di Indonesia akan menjadi sasaran utama produk perbankan syariah tersebut.  Saran penulis untuk bank digital, selain produk bagus juga harus mengutamakan keamanan transaksi nasabah.

 

Referensi

Budi, V.K. (2021) Provinsi Aceh memiliki prosentase penduduk muslim terbesar nasional pada bulan Juni 2021. Katadata.co.id.

Nur, S.A. (2022). 10 banak digital paling dikenal masyarakat Indonesia. Katadata.co.id https://katadata.co.id/intan/finansial/620bacdf09883/10-bank-digital-ini-paling-dikenal-masyarakat-indonesia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengontrak Rumah: Fleksibel Bebas Beban, Ciptakan Hidup Sesuai Keinginanmu!

Evaluasi Portofolio dan Strategi Investasi Jangka Panjang

Kuasai Dunia Informasi: Pentingnya Memahami Riset untuk Pemula!